Menulis Puisi dengan Teknik Akrostik: Penelitian Tindakan di Sekolah Menengah atas Makassar
Journal of Edukasi Borneo,
Vol. 1 No. 1 (2020),
8 October 2021,
Page 10-19
This study aimed to describe the improvement of the process and learning achievement of write poetry using acrostic techniques for students of second grades of Senior High School (SMA) in Makassar. This study employed action research conducted in two cycles, each cycle through several stages, namely: (1) planning; (2) implementation; (3) observation; and (4) reflection. The research subjects were forty students and one teacher of Indonesian language in Makassar. Observation and writing poetry assignments were used to collect the data. Overall data obtained were analyzed using qualitative and quantitative analysis techniques. Qualitative analysis was utilized to analyze the findings from observations of the teacher’s action and student activities, while quantitative analysis is used to analyze the student achievement on writing skills. The findings showed that (1) the learning activities to write poetry had increased by using the acrostic method which was shown in the activeness of students in all learning steps; and (2) the use of the acrostic method improved the ability to write poetry by concerning the improvement of students’ score according to the minimum completeness criteria (KKM). In cycle I, students who got score ≥70 were only 19.23% and in cycle II, the students who achieved KKM increased 96.15%.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan proses dan hasil belajar menulis puisi dengan teknik akrostik pada siswa kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) di Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus melalui beberapa tahap yaitu: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) observasi; dan (4) refleksi. Subjek penelitian adalah siswa dan guru bahasa Indonesia di Makassar, yang berjumlah 40 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan pemberian tugas menulis puisi. Keseluruhan data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil observasi kegiatan guru dan siswa sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil kemampuan menulis puisi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) proses pelaksanaan pembelajaran menulis puisi mengalami peningkatan pembelajaran menulis puisi dengan teknik akrostik yang ditunjukkan pada keaktifan siswa dalam semua langkah pembelajaran; dan (2) penggunaan teknik akrostik dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan melihat perubahan jumlah siswa yang memeroleh nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM), 70. Pada siklus I, siswa yang memeroleh nilai ≥70 hanya 19,23% dan pada siklus II jumlah siswa yang mencapai nilai KKM yakni 96,15%.
KATA KUNCI: menulis puisi, akrostik, kriteria ketuntasan minimal